POLIKATA.COM – Tidur siang sering dianggap sebagai cara sederhana untuk mengatasi rasa lelah di tengah hari. Namun, kebutuhan tidur siang ternyata berbeda pada setiap kelompok usia. Anak-anak, orang dewasa, dan lansia memiliki pola tidur yang khas sesuai dengan kondisi fisik serta metabolisme tubuh mereka. Mengetahui perbedaan ini penting agar tidur siang memberikan manfaat maksimal dan tidak menimbulkan gangguan pada tidur malam.
1. Tidur Siang pada Anak
Bagi anak-anak, tidur siang merupakan kebutuhan penting untuk mendukung tumbuh kembang. Bayi hingga balita membutuhkan tidur siang lebih lama karena tubuh mereka sedang aktif berkembang. Bayi biasanya tidur siang beberapa kali dalam sehari dengan total beberapa jam. Balita cenderung hanya tidur sekali di siang hari dengan durasi sekitar satu hingga tiga jam. Anak prasekolah pun masih dianjurkan tidur siang singkat sekitar satu jam agar tetap segar.
Manfaat tidur siang pada anak antara lain membantu perkembangan otak, memperkuat daya ingat, serta menjaga kestabilan emosi.
2. Tidur Siang pada Dewasa
Pada orang dewasa, tidur siang tidak selalu menjadi kebutuhan, tetapi lebih sebagai strategi untuk meningkatkan energi. Kebanyakan orang dewasa merasakan penurunan konsentrasi pada awal hingga pertengahan siang, biasanya setelah makan siang. Pada kondisi ini, tidur singkat selama 10 hingga 20 menit sangat bermanfaat.
Durasi yang singkat membantu tubuh kembali segar tanpa menimbulkan rasa pusing setelah bangun. Selain itu, tidur siang pada dewasa terbukti dapat meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, dan menambah produktivitas.
3. Tidur Siang pada Lansia
Lansia memiliki pola tidur yang berbeda karena jam biologis tubuh mereka berubah seiring bertambahnya usia. Banyak lansia sulit tidur nyenyak di malam hari, sehingga tidur siang menjadi cara untuk menutupi kekurangan tersebut. Tidur siang pada lansia sebaiknya berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit, dilakukan sebelum sore agar tidak mengganggu tidur malam.
